Bab 4
Manusia dan Cinta Kasih
A. Pendahuluan
- Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang
sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang
pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan
mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang
salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan
cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang
hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas
dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan
diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup
fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang
punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah
kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan
dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak
penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap
orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan
sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan
pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali
kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh
karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta
Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta
Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah
ada akhirnya.
B.
PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta,cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta adalah
fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia
selalu dibutuhkan, jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan
mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk
mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga,kerabat, harta, dan tempat tinggal.
C. CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau
juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta
ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci AlQur`an.
·
CINTA DIRI
Cinta ini
erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup,
mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
·
CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia
dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak
boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain.
·
CINTA
SEKSUAL
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang,keserasian,dan kerja sama antara suami dan istri,ia merupakan faktor
yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Sebab ia merupakan emosi alamiah
dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya.
Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta lewat pemenuhan
dorongan tsb antara yang sah yaitu dengan perkawinan.
·
CINTA KEBAPAKAN
Mengingat
bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anakanaknya maka para ilmu
jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis
seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis.
·
CINTA KEPADA ALLAH
Kemesraan
dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat
menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan
bakatnya.
·
CINTA KEPADA RASUL
Cinta kepada
Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki
peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat
luhur lainnya.
D. PEMUJAAN
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada
Tuhan adalah
inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Tuhan adalah
pencipta,tetapi Tuhan juga penghancur segalanya,bila manusia mengabaikan segala
perintahNya. Karena itu ketakutan manusia manusia selalu mendampingi hidupnya
dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memujaNya.
E. KASIH SAYANG
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Kasih
sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komuniokasi antara anak dan
orang tua pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan
kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh
lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis
akan terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
1. Orang tua bersifat aktif, si anak
bersifat
pasif
Dalam
hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa
moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan
tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang
berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si
anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak
bersifat aktif
Dalam hal
ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya,
kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah
laku si anak tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak
bersifat pasif
Di sini
jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri,
tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih
sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu,
orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak
bersifat aktif
Dalam
hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan
sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim
dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan. Kasih
sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau mengendong,
bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi
itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan
sebagainya.
F. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan
pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia
dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta
diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”
Bila setiap
hari sekian kali manusia manusia memuja kebesaranya dan selalu dan selalu mohon
apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka
wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat
ditawar-tawar lagi, alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya,
meskipun hanya sekejap.
G. BELAS KASIHAN
Dalam surat
Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta, Cinta agape ialah cinta manusia
kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan
saudara, dan ketiga cinta Amor/ Eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati sebagai
laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit
dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang
pemuda yang kerdil.
Jadi
kata kasihan atau rahmah berarti tersimpati kepada nasib atau keadaan yang
didederita orang lain. Kemudian apa bedanya dengan rahmah dengan rahman ? kalau
rahman ada unsur memberi.misalnya orang ada yang memusuhi kita, tetapi kita
tidak membalasnya. Malahan dia kita jadi kan teman baik. Jadi pengertiannya
adalah Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak,
manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia
menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka
berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.
H. CINTA KASIH EROTIS
Dalam cinta
kasih erotis terdapat ekslusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta
kasih erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas
dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan
hak milik.Cinta kasih erotis eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang
dapat menyatukan dirinya secara lengakap dan intensif hanya dengan satu orang
saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain
hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan selengkapnya dengan
semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih
kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.
Daftar pustaka
https://sintakusumasworowardhani.wordpress.com/2014/11/11/makalah-manusia-dan-cinta-kasihilmu-budaya-dasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar