Minggu, 08 Oktober 2017

STUDI KASUS NUMERIK BERKENAAN DENGAN ETIKA PROFESI

Studi Kasus Kebocoran Reaktor Nuklis di Fukusima Jepang

Radiasi nuklir merupakan isu yang beredar pesat diberbagai pemberitaan media. Isu tersebut berasal dari Negara Jepang pasca terjadinya gempa dan tsunami. Akibat terjadinya gempa dan tsunami inilah yang menyebabkan kebocoran reaktor nukli di Fukusima, Jepang. Radius daerah yang terkena kontaminasi secara langsung diperkirakan hanya mencapai 20km. 

Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utama dari reaktor nuklir yaitu elemen bakar, batang kendali, moderator, pendingin dan perisai.

Reaktor nuklir dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi dua, yaitu reaktor penelitian/riset, dan reaktor daya pembangkit listrik tenaga nuklir.

Reaksi nuklir ini akan menghasilkan energi panas dalam cukup besar. Contohnya pada reaktor daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digubakan untuk menggerakan turbin-generator yang bisa menghasilkan listrik.

Sedangkan pada reaktor penelitian, panas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.

Berikut adalah garis besar cara kerja sebuah reaktor nuklir (jenis PWR) hingga bisa menghasilkan listrik, seperti yang dilansir nuklir.info :
- Didalam inti reaktor, reaksi fisi terjadi karena adanya penembakan neutron terhadap bahan bakar nuklir yang menghasilkan energi panas.
- Energi panas yang dihasilkan dari inti reaktor kemudian dibawa oleh air bertekanan pada primary loop ke generator uap.
- Di dalam generator uap, air yang berasal dari secondary loop menjadi terpanaskan dan terbentuklah uap.
- Uap yang dihasilkan diarahkan ke turbin uap untuk memutar generator dan akhirnya menghasilkan listrik.



Kebocoran Nuklir merupakan sebutan bagi kecelakaan reaktor nuklir. Ini dapat terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan lingkungan.

Dampak kesehatan yang dapat terjadi akibat nuklir berbeda-beda, tergantung jumlah dosis pemaparan radiasi, jangka waktu pemaparan, dan benyaknya bagian tubuh yang terkena radiasi. Bahaya yang ditimbulkan antara lain dapat mengakibatkan gangguan keturunan akibat rusaknya DNA, kanker, hingga mengakibatkan kematian. Bencana di Jepang memicu kekhawatiran akan adanya kebocoran reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl tahun 1986. 
Dampak jangka pendek akibat radiasi tinggi disekitar reaktor nuklir antara lain :
1. Mual muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam 
Sementara itu dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari diantaranya sebagai berikut :
1. Pusing mata berkunang-kunang 
2. Tekanan darah rendah 
3. Lemah letih 
4. Mengalami kerontokan rambut atau kebotakan
5. Luka susah sembuh
6. Muntah darah
Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir antara lain sebagai berikut :
1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik 

Saran 
1. Pencegahan terhadap kebocoran nuklir
Bila sebuah reaktor nuklir dinyatakan telah terjadi kebocoran harus dilakukan penaganan sesuai dengan skala kecelakaan yang terjadi sesuai standar Internasional. Semua masyarakat dalam jangkauan tertentu harus dievakuasi dari resiko terkena paparan radiasi. Bagi semua orang yang telah dalam area paparan radiasi harus segera dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuh. Bila terdapat masyarakat yang terkontaminasi radiasi nuklir harus di islosai dilakukan perawatan dan pemantuan kesehatannya. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buahan atau bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.

2. Sebelum membangun PLTN harus melalui riser yang matang agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja seperti kebocoran.

3. Standar kelayakan dari PLTN harus ditingkatkan dengan memperhatikan keandalan teknologi PLTN dan sebisa mungkin membangun sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir diwilayah bebas dari bencana alam seperti gempa.

Sumber :
1. http://jekethek.blogspot.co.id/2011/03/reaktor-nuklir-proses-cara-kerja-dan.html
2. http://sumiiyatih.blogspot.co.id/2013/05/studi-kasus-kebocoran-reaktor-nuklir-di_24.html










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ETIKA PROFESI Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskardan David (1978) berarti kebiasaan atau...